BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Revolusi industri telah mengalami banyak tahapan perkembangan, mulai dari Revolusi Industri 1.0 yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin yang menggunakan tenaga air dan uap, hingga kini memasuki tahap Industri 5.0. Setiap fase membawa perubahan signifikan dalam cara manusia bekerja dan berinteraksi dengan teknologi. Industri 5.0 menekankan interaksi antara manusia dan mesin cerdas untuk
mencapai efisiensi dan personalisasi dalam produksi. Teknologi yang terlibat termasuk robot interaktif (cobot), kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT).
Di sisi lain, Society 5.0 merupakan konsep sosial masa depan yang dihadirkan oleh pemerintah Jepang. Society 5.0 mengintegrasikan teknologi digital untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. Teknologi ini digunakan untuk mengatasi tantangan sosial seperti penuaan populasi, perubahan iklim, dan urbanisasi. Hubungan Industri 5.0 dan Society 5.0 sangat erat karena sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui teknologi.
1.2 Rumusan Masalah

  1. Bagaimana pengertian dan ruang lingkup Industrial 5.0 dan Society 5.0?
  2. Apa saja contoh implementasi dari Industrial 5.0 dan Society 5.0?
  3. Teknologi apa saja yang mendukung kedua konsep tersebut?
  4. Bagaimana dampak dari Industrial 5.0 dan Society 5.0 terhadap pekerjaan dan
    masyarakat?
  5. Apa saja studi kasus yang menunjukkan penerapan kedua konsep tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan

  1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup Industrial 5.0 dan Society 5.0.
  2. Menyajikan contoh implementasi dari Industrial 5.0 dan Society 5.0.
  3. Mengidentifikasi teknologi yang mendukung Industrial 5.0 dan Society 5.0.
  4. Menganalisis dampak dari Industrial 5.0 dan Society 5.0 terhadap pekerjaan
    dan masyarakat.
  5. Menyajikan studi kasus terkait penerapan Industrial 5.0 dan Society 5.0.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Industri 5.0 & Society 5.0

Industri 5.0 mengacu pada sektor pengembangan industri yang menekankan kolaborasi antara manusia dan mesin cerdas untuk meningkatkan efisiensi, kreativitas, dan penyesuaian produksi. Teknologi seperti cobot, AI, dan IoT digunakan untuk mendukung manusia dalam proses manufaktur dan layanan. Industri 5.0 bertujuan untuk mengatasi keterbatasan revolusi industri sebelumnya dengan menggunakan
kemampuan unik manusia dalam pengambilan keputusan dan kreativitas, serta keunggulan mesin dalam analisis dan pemrosesan data.
Society 5.0 merupakan konsep sosial yang berpusat pada manusia yang
memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkelanjutan. Society 5.0 menggabungkan dunia fisik dan virtual untuk mengatasi tantangan sosial seperti penuaan populasi, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Kebijakan ini diprakarsai oleh pemerintah Jepang sebagai gagasan untuk menciptakan masyarakat di mana teknologi canggih digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, menciptakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi
dan solusi terhadap permasalahan sosial.
2.2 Ruang Lingkup Industrial 5.0

  1. Kolaborasi Manusia-Mesin
    Fokus pada kerja sama dan kolaborasi antara pekerja manusia dan mesin cerdas. Tujuannya adalah untuk menggabungkan keunggulan manusia dalam kreativitas dan pengambilan keputusan dengan kemampuan mesin dalam analisis dan akurasi data. Contoh teknologi yang digunakan antara lain robot yang bekerja bersama manusia di lini produksi, dan AI yang membantu dalam desain dan pengambilan keputusan..
  2. Personalisasi Produksi, Menggunakan teknologi untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan individu. Ini mencakup produksi massal yang mudah dan cepat. Dengan menggunakan teknologi seperti pencetakan 3D dan manufaktur aditif, perusahaan dapat memproduksi barang sesuai pesanan dengan lebih efisien dibandingkan metode manufaktur tradisional.
  3. Keberlanjutan, Penerapan praktik ramah lingkungan dalam proses produksi, sepertipengurangan polusi dan penggunaan energi terbarukan. Industri 5.0 mendorong penggunaan bahan mentah yang lebih efisien, daur ulang bahan, dan pengurangan jejak karbon melalui teknologi pintar yang dapat memantau dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

2.3 Ruang Lingkup Society 5.0

  1. Integrasi Dunia Fisik dan Digital:
    Menggunakan teknologi seperti IoT, big data, dan AI untuk menciptakan solusi yang menghubungkan dunia virtual dan digital. Misalnya kota pintar meningkatkan penggunaan sumber daya melalui sensor dan analisis data. Di kota pintar, infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan gedung dilengkapi dengan sensor yang mengumpulkan data secara real time untuk meningkatkan operasional dan
    merespons perubahan kondisi.
  1. Kesejahteraan Sosial:
    Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti layanan kesehatan digital, pembelajaran jarak jauh, dan transportasi pintar.
    Teknologi ini memungkinkan akses yang lebih luas dan mudah terhadap layananlayanan penting, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta meningkatkan inklusi sosial.
  2. Keberlanjutan:
    Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti layanan kesehatan digital, pembelajaran jarak jauh, dan transportasi pintar.
    Teknologi ini memungkinkan akses yang lebih luas dan mudah terhadap layananlayanan penting, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta meningkatkan inklusi sosial

2.4 Contoh Implementasi Industrial 5.0

  1. Pabrik Pintar:
    Pabrik menggunakan cobots untuk bekerja bersama pekerja manusia,
    sehingga meningkatkan produktivitas dan fleksibilitas. Contoh: industri otomotif menggunakan robot untuk melakukan tugas yang berulang sementara pekerja fokus pada tugas yang kompleks dan kreatif. Dalam industri otomotif, cobots dapat membantu pemasangan suku cadang mobil dengan sempurna, sementara pekerja
    manusia menangani masalah kualitas dan memproses material baru.
    Cobots, singkatan dari “collaborative robots” atau robot kolaboratif, adalah jenis robot yang dirancang untuk bekerja secara langsung dengan manusia di lingkungan kerja yang sama. Cobots dirancang untuk berinteraksi dengan manusia secara aman dan berkolaborasi dalam tugas-tugas tertentu
  1. Produksi Custom:
    Industri fesyen menggunakan teknologi pencetakan 3D untuk memproduksi pakaian sesuai dengan ukuran dan preferensi individu. Dengan menggunakan pemindaian tubuh 3D, perusahaan fashion dapat menciptakan pakaian yang sesuai dengan setiap pelanggan, mengurangi limbah pakaian dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.5 Contoh Implementasi Society 5.0

  1. Kesehatan Digital:
    Menggunakan perangkat wearable yang terhubung ke Internet untuk
    memantau kesehatan pasien secara real time dan memberikan peringatan dini kepada profesional medis. Misalnya: jam tangan pintar yang memantau detak jantung dan tingkat aktivitas fisik, dan mengirimkan datanya ke dokter untuk dianalisis lebih lanjut. Hal ini memungkinkan deteksi dini terhadap kondisi kesehatan yang
    memerlukan intervensi segera, mengurangi beban sistem kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
  2. Smart Cities:
    Kota-kota yang menggunakan teknologi IoT untuk mengelola layanan secara efisien, seperti lampu jalan yang menyesuaikan pencahayaan berdasarkan keberadaan pejalan kaki atau kendaraan. Contoh lainnya adalah sistem manajemen lalu lintas yang menggunakan data real-time untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan
    keselamatan jalan raya

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Industrial 5.0 dan Society 5.0 adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam menciptakan masa depan yang lebih efisien, kreatif, dan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam kehidupan sehari-hari dan proses produksi, kedua konsep ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup manusia dan keberlanjutan lingkungan. Industrial 5.0 fokus pada kolaborasi manusia dan mesin cerdas untuk meningkatkan efisiensi dan personalisasi produksi, sementara Society 5.0
bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan melalui integrasi teknologi digital.
3.2 Saran
Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan Industrial 5.0 dan Society 5.0, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Pendidikan dan pelatihan yang tepat juga harus diberikan kepada tenaga kerja untuk mempersiapkan mereka menghadapi perubahan yang dibawa oleh teknologi canggih. Selain itu, perlu adanya kebijakan yang mendukung inovasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan untuk memastikan bahwa manfaat dari kedua konsep ini dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat