Dalam melihat perkembangan zaman, maka sebagai manusia modern kita perlu merespon perubahan-perubahan apa saja yang sudah terjadi di depan mata. Semakin cepatnya revolusi industry dan society membuat kita harus terbiasa menyesuaikan dengannya. Pemanfaatan teknologi dan pengembangan ilmu pengetahuan harus kita dapatkan sebagai ‘tabungan’ yang akan digunakan di masa depan nanti. Teknologi selalu berkembang dan cara hidup manusia juga berbeda. Jika dahulu manusia membutuhkan fisik buku untuk bisa mengetahui informasi, maka sekarang informasi mudah didapat dengan cepat lewat koneksi internet. Hal tersebut menuntut manusia untuk tetap bertahan dalam perkembangan teknologi mutakhir abad ini.  Maka untuk bisa survive dengan perkembangan era saat ini, kita perlu mengetahui informasi mengenai revolusi industry 5.0 dan society 5.0.

Mengenal Industry 5.0

Komponen Revolusi Industri 5.0

Industri 5.0 adalah Revolusi Industri Kelima, yang merupakan fase industrialisasi baru yang saat ini sedang berkembang, melibatkan antara manusia dengan teknologi mutakhir dan robot yang tersistem komputerisasi atau kita bisa menyebutnya dengan AI (Artificial Intellegence/kecerdesan buatan). Revolusi industri merupakan sebuah perubahan cara hidup manusia dan proses kerja secara fundamental, dimana adanya kemajuan teknologi informasi dapat mengintegrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan dampak disiplin ilmu. Industri 5.0 adalah perluasan dari Industri 4.0 yang dimana pemicunya adalah semakin menguatnya peran komputer dalam sistem industri. Pada Industri 4.0 menekankan atau fokus pada penggunaan sistem komputerisasi, automasi dan digital yang diintegrasikan dengan internet sebagai tujuan utama untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi berbagai bidang ekonomi dan sosial.

Evolusi Revolusi 5.0

Revolusi Industri dari masa ke masa

Revolusi Industri Pertama dimulai pada abad ke-18, bergerak melalui lima iterasi seiring berkembangnya teknologi dan proses selama berabad-abad berikutnya.

Industri 1.0

Dimulai sekitar tahun 1780, revolusi pertama ini difokuskan pada produksi industri berbasis mesin yang digerakkan oleh uap dan air.

Industri 2.0

Sekitar seratus tahun kemudian, pada tahun 1870, revolusi industri kedua ini didasarkan pada elektrifikasi dan terjadi dengan produksi massal melalui jalur perakitan.

Industri 3.0

Melangkah maju 100 tahun lagi, ke tahun 1970, Industri 3.0 menyaksikan otomatisasi melalui penggunaan komputer dan elektronik. Hal ini ditingkatkan oleh globalisasi (Industri 3.5), yang melibatkan pemindahan produksi ke negara-negara dengan biaya rendah.

Industri 4.0

Saat ini kita hidup dalam revolusi industri keempat, yang didasarkan pada konsep digitalisasi dan mencakup otomatisasi, teknologi kecerdasan buatan (AI), perangkat yang terhubung, analisis data, sistem siber-fisik, transformasi digital, dan banyak lagi.

Industri 5.0

Kita kini memasuki revolusi industri kelima dengan fokus pada manusia dan mesin yang bekerja sama. Berdasarkan personalisasi dan penggunaan robot kolaboratif, pekerja bebas memberikan tugas bernilai tambah bagi pelanggan. Iterasi terbaru ini melampaui proses manufaktur dan mencakup peningkatan ketahanan, pendekatan yang berpusat pada manusia, dan fokus pada keberlanjutan.

Dampak Industri Pada Perekonomian

  1. Peningkatan produktivitas dan efisiensi: Melalui penggunaan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan otomatisasi, Industri 5.0 dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, menghasilkan peningkatan output dengan biaya yang lebih rendah.
  2. Peningkatan daya saing industri: Adopsi Industri 5.0 dapat meningkatkan daya saing industri dengan mengoptimalkan proses produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mempersingkat waktu pemasaran.
  3. Penciptaan lapangan kerja baru: Meskipun ada kekhawatiran tentang penggantian tenaga kerja manusia oleh teknologi, Industri 5.0 juga menciptakan peluang baru dalam bentuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi dalam pengembangan, pemeliharaan, dan pengoperasian teknologi baru.
  4. Pertumbuhan sektor ekonomi baru: Industri 5.0 dapat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi baru, seperti industri robotika, kecerdasan buatan, dan IoT, yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Analisis ini menunjukkan bahwa adopsi Industri 5.0 memiliki potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing industri, dan menciptakan peluang lapangan kerja di Indonesia. Namun, tantangan dalam infrastruktur digital, keterampilan tenaga kerja, dan lingkungan regulasi harus diatasi untuk mencapai potensi penuh Industri 5.0 di negara ini. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kebijakan dan inisiatif yang mendukung adopsi teknologi, pengembangan keterampilan, dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mendorong transformasi industri yang berkelanjutan di Indonesia.

Mengenal Society 5.0

Society 5.0 dalam Bahasa Indonesia disebut Masyarakat 5.0 atau Masyarakat Super Pintar adalah konsep masyarakat masa depan yang diusulkan oleh Jepang. Masyarakat 5.0 merupakan masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik.

Society 5.0 adalah sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Pada era ini, masyarakat diharapkan mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Dalam menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Peserta didik diharapkan dapat memiliki kecakapan hidup abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, yakni creativity, critical thinking, communication, dan collaboration.

Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0, antara lain: Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik (sumber:ditpsd.kemdikbud.go.id).

Perkembangan Society 5.0 dan Generasi-Generasi Sebelumnya

Untuk memahami perkembangan Society 5.0 ini, kita perlu memahami juga generasi-generasi sebelumnya dimulai dari Society 1.0 hingga Society 4.0.

  • Society 1.0: Era berburu dan manusia baru mengenal tulisan.
  • Society 2.0: Era pertanian di mana manusia mengenal cocok tanam.
  • Society 3.0: Era industri di mana manusia mulai menggunakan mesin untuk aktivitas sehari-hari.
  • Society 4.0: Era teknologi komputer hingga internet untuk menunjang kegiatan manusia.
  • Society 5.0: Era teknologi di mana semua teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri
Perkembangan Society 1.0 sampai dengan 5.0

Cara Pandang yang mengalami perubahan

Society 5.0 mengubah cara pandang manusia terhadap valuasi suatu bisnis. Analisis bisnis di era digital sudah berubah. Aset tak lagi tangible, ada aset intangible yang tak bisa diukur dan dicatat pada balance sheet akuntansi. Sebagai contoh Gojek tak punya satu pun motor, tapi valuasinya 12 kali melebihi Garuda Indonesia. Apa asetnya? Intangible, bentuknya seperti brand, skill, inovasi, dan keterampilan yang akhirnya menciptakan platform berbasis ekosistem. Valuasi Gojek 10 miliar dollar AS (Rp 142 triliun) vs Garuda Indonesia yang berada di angka Rp 11,07 triliun.

Banyak hal yang terjadi seiring dengan perkembangan teknologi. Selain gaya hidup manusia yang lebih berorientasi pada hal-hal yang berbau digital, terjadi juga perubahan pada pasar tenaga kerja yang melahirkan profesi-profesi baru seperti: blogger, web developer, apps creator/developer, smart chief listener, smart kettle manager, Big Data analyst, cyber troops, cyber psychologist, cyber patrol, forensic cyber crime specialist, smart animator, game developer, smart control room operator, medical sonographer, prosthodontist, crowdfunding specialist, social entrepreneur, fashionista and ambassador, BIM developer, cloud computing services, cloud service specialist, dog whisperer, drone operator dsb.

Hubungan Antara Industry 5.0 Dengan Society 5.0

Revolusi Industri 5.0 itu lebih ditekankan ke industri, manufaktur, teknologi produksi. Tujuannya yaitu memberikan efisiensi produksi atau proses agar dapat menghasilkan produk berkualitas, termutakhir dengan mengintegrasikan perangkat fisik dengan cloud. Sedangkan Society 5.0 itu mudahnya teknologi-teknologi tersebut sudah melekat ke dalam kehidupan manusia. Sehingga penekanannya bukan hanya industri, tetapi lebih kepada manusia. Artinya manusia yang terintegrasi dengan teknologi. Terintegrasi disini bisa dalam arti yang lebih advance. Saat ini, kita sedang perlahan melakukan transisi ke Society 5.0. Karena bisa dilihat artikel ilmiah yang biasanya berupa kajian literatur, kajian kelayakan, simulasi dan pemodelan, maupun prototipe alat arahnya ke Society 5.0.

Konsep Revolusi Industri 5.0 lebih menekankan pada kecerdasan buatan sebagai elemen yang membuat perubahan. Sedangkan Society 5.0 atau Masyarakat 5.0 lebih menekankan pada manusia sebagai elemen utamanya (human centered), yaitu kehidupan manusia akan lebih baik ketika teknologi berperan sebagai penyempurna kemudahan dalam hidup sehari-hari. Termasuk meminimalisir kesenjangan sosial untuk daerah-daerah yang sulit terjangkau akses jalan, transportasi, medis, dan lain sebagainya. Sebagai solusi desain yang berpusat pada manusia di mana manusia dan cobot berkolaborasi dalam lingkungan kerja bersama, Industri 5.0 telah mulai mendapatkan lebih banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir, yang bertujuan untuk mengatasi tantangan yang diekspos oleh Industri 5.0. Selain itu, konsep serupa bernama Masyarakat 5.0 telah muncul beberapa tahun ini untuk memecahkan masalah dalam masyarakat saat ini, yang merupakan masyarakat super-pintar futuristik di mana setiap orang dapat menikmati kehidupan berkualitas tinggi dan nyaman melalui perpaduan dunia maya dan ruang fisik dengan sepenuhnya memanfaatkan TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Industri 5.0 dan Masyarakat 5.0 adalah dua konsep paralel untuk industri dan masyarakat masa depan.

Baik Industri 5.0 maupun Society 5.0, kedua variable tersebut tidak akan bisa kita hindarkan kedatangannya. Manfaat yang diberikan cukup banyak dan beragam. Bagi mereka yang tidak mau survive dengan kondisi saat ini, tentunya akan menjadi sebuah kerugian di masa depan.  Solusi terhadap isu lingkungan mungkin bisa terbantu dengan adanya kedua variable tersebut. AI sebagai produk industry 5.0, tentunya bukan suatu hal yang mematikan pekerjaan atau job desk hajat orang banyak. AI hanyalah alat untuk lebih mudah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Tetapi tentunya AI juga rentan terhadap kejahatan cyber yang bisa merugikan orang banyak. Pengendalian atas berkembanganya industry maupun society sudah semestinya dilakukan oleh otoritas yang berwenang tetapi dengan memperhatikan boundery-nya. Sehingga hal tersebut memberikan perlindungan dan rasa aman pada setiap individu dan organisasi.